Minggu, 05 Mei 2013

I.       PENDAHULUAN

1.1.      Latar Belakang
Indonesia mempunyai tanaman  karet terluas di Asean, yang penanamannya bertujuan mengambil getahnya, pohon karet hanya produktif menghasilkan getah hingga berumur 20-25 tahun. Setelah itu produktifitas getah akan menurun. Pohon karet yang tidak produktif biasanya diremajakan dengan tanaman baru (replanting). Di Indonesia  khususnya di Sumatera dan Jawa telah berdiri industri-indusri yang khusus mengelolah kayu karet hasil peremajaan dari perkebunan Negara, perkebunan rakyat dan perkebunan swasta. Kabupaten Bulukumba Propinsi Sulawesi Selatan terdapat perkebunan karet baik perkebunan swasta, yakni PT. London Sumatra Tbk, maupun perkebunan rakyat. Potensi karet di Kabupaten Bulukumba akan diolah lebih lanjut menjadi produk bernilai tambah dan bisa melayani kebutuhan eksport dan domestik . Disamping kayu karet potensi kayu hasil tanaman rakyat juga sangat menjanjikan, sehingga diperlukan langkah-langkah strategis bagaimana dapat mengolah dan memanfaatkan kayu hasil tanaman rakyat menjadi bernilai tinggi sehingga masyarakat meningkat kesejatraannya dan perusahan mendapatkan keuntungan dari investasinya.
Sejak diterbitkannya Peraturan pemerintah nomor 34 tahun 2002 sebagai pelaksanaan Undang undang nomor 41 tahun 1999, pengaturan pembinaan dan pengembangan industri primer hasil hutan yang sebelumnya merupakan kewenangan Mentri perindustrian dan perdagangan menjadi kewenangan mentri kehutanan.  Ada dua istilah industri primer dalam kehutanan yaitu Industri Primer Hasil Hutan Kayu (IPHHK) dan Industri Primer Hasil Hutan Bukan Kayu (IPHHBK). Dalam kaitan investasi ini adalah investasi industri primer hasil hutan kayu yaitu pengolahan kayu bulat dan atau bahan baku serpih menjadi barang setengah jadi atau barang jadi.  Istilah izin untuk industri primer hasil hutan kayu adalah Izin Usaha Industri Hasil Hutan Kayu selanjutnya disebut IUIPHHK.
1.2.      Tujuan Output Kegiatan
Adapun tujuan umum pendirian industri ini adalah :
1.  Meningkatkan nilai tambah hasil hutan
2.  Menggunakan bahan baku secara efisien
3.  Menciptakan lapangan kerja
4.  Mewujudkan industri yang efisien, produktif, dan berdaya saing
5.  Mencegah timbulnya kerusakan sumberdaya hutan dan pencemaran lingkungan
6.  Mengamankan sumber bahan baku dalam rangka pengelolaan hutan lestari.











II.    BAHAN BAKU

1.      Potensi bahan baku
Bahan baku didapatkan dari kerjasama dengan pemilik perkebunan swasta PT. London Sumatra Tbk, kabupaten Bulukumba, serta memanfaatkan kayu komersil lainnya hasil tanaman  rakyat terutama jenis-jenis fast growing. Khusus hasil replanting/peremajaaan tahunan perkebunan PT. Lonsum Tbk seluas lebih kurang 200 Ha dengan taksiran kubikasi gelondongan lebih kurang 14.000 M3/tahun. Kualitas kayu karet hasil replanting perkebunan PT.London Sumatra Tbk, diakui oleh industri-industri pengolahan kayu karet di Sumatra utara salah satunya PT.Karindo adalah terbaik karena cara penyadapan getah karetnya rata-rata tidak melukai kayu karet. Berkembangnya teknologi pengolahan dan pengawetan kayu, menjadikan kayu karet dapat mensubtitusi kayu alam yang baik volume maupun kualitasnya,ketersediannya untuk mendukung bahan baku industri perkayuan dari tahun ke tahun  yang semakin berkurang, disamping kayu karet juga mengolah bahan baku kayu melina atau dikenal dengan nama jati putih.
2.      Kualitas sifat fisis mekanis Bahan Baku
Kayu karet dapat menggantikan kayu alam karena sifat fisis dan mekanis kayu karet tergolong kayu kelas kuat II atau setara dengan kayu hutan alam, seperti kayu ramin, perupuk, mahoni, pinus, meranti, durian, ketapang, keruing, sungkai, dan nyatoh. Untuk kelas awetnya, kayu karet tergolong kelas awet V atau setara dengan kayu ramin, tetapi dengan berkembangnya teknologi pengawetan masalah ini tidak lagi menjadi kendala dalam pemanfaatan kayu karet. Kayu tanaman rakyat lainnya seperti gmelina, jati super, sudah cukup dikenal karena disamping tergolong kayu komersil juga cepat pertumbuhannya







III.             PASAR DAN PEMASARAN

1.      Permintaan kayu dipasar internasional dari tahun ketahun terus meningkat. Di dalam negeri, kebutuhan kayu dewasa ini mencapai 58 juta meter kubik pertahun, dan yang tersedia hanya 52 juta meter kubik pertahun. Berarti, terjadi kekurangan pasokan sekitar 6 juta M3 pertahun.
2.      Dekripsi Produk
Produk kayu karet sangat diminati oleh jepang, cina, korea, singapura, Taiwan, amerika Latin. Antara lain, berupa mebel, laminating, dowel, medium density fiberboard (MDF), papan paretikel, moulding,, parguet flooring, dan pulp. Demikian juga kayu gmelina karena selain warna teksturnya yang putih seperti karet, kelas awetnya lebih baik dari kayu karet.
3.      Spesifikasi Produk
Khusus Finger Jointed Laminating board lebih diminati oleh pasar Jepang dan Korea, dengan harga berkesar  $ 900-1000/M3. Spesifikasi produk dari berbagai jenis produk diatas, khusus laminating (Finger joint laminating board) nilai inventasi industri pengolahannya tergolong kategori sedang sedangkan untuk produk MDF, papan partikel, pulp tergolong kategori industri dengan nilai inventasi  mahal.
4.      Kompetitor
Kompititor adalah perusahaan-perusahaan yang berdiri tahun 90-an yang sebagai besar berlokasi disumatra dan jawa, tetapi karena tingginya permitaan pasar internasional dan domestik, pasar kayu karet dan jenis komersil lainnya tanaman kayu rakyat  tetap terjamin prospeknya lebih-lebih di masa yang akan datang karena permintaan akan kayu dari tahun ke tahun terus meningkat sementara kemampuan suplay dari tahun ke tahun terus menurun. Memang saat ini telah ada upaya mensubtitusi kayu dengan bahan-bahan aluminium dan baja tetapi ditinjau dari sifat fisis mekanis kayu kayu karet tidak akan pernah bisa disubtitusi oleh aluminium maupun baja. Jadi pasar dan pemasaran merupakan aspek yang penting dalam usaha Industri Pengolahan Hasil Hutan Kayu selain aspek lain seperti lembaga keuangan, pasokan bahan baku serta manajemen dan sumber daya manusia. Gambar 1 menunjukan keterkaitan antar aspek didalam usaha pengolahan kayu. Pasar dalam usaha pengolahan kayu meliputi pasar input dan pasar output. Pasar input terdiri dari pasar bahan baku, tenaga kerja dan modal. Karakteristik pasar input seperti pada umumnya pasokan bahan baku dipengaruhi oleh jumlah dan kualitas. Lembaga keuangan merupakan sumber modal investasi dan modal kerja bagi usaha. Pasar kedua adalah pasar output. Setelah output dihasilkan oleh perusahaan kemudian dipasarkan dengan tujuan akhir pada konsumen. Pasar dalam negeri bisa secara langsung kepada konsumen sedangkan pasar luar negeri jalur pemasaran pada konsumen melalui eksportir.

I.          Struktur Organisasi manajemen dan Sumber Daya Manusia (SDM)

1.        Struktur Organisasi
Salah satu cara untuk mencapai kemampuan mengelolah suatu perusahaan yang baik adalah menentukan Struktur Formal Organisasi. Struktur organisasi menjelaskan pembagian aktifitas kerja, serta memperhatikan hubungan fungsi dari aktifitas tersebut sampai batas – batas tertentu. Disamping itu struktur organisasi memperlihatkan tingkat spesialisasi aktifitas tersebut, Menjelaskan susunan kewenangan serta hubungan pelaporan.
Penentuan struktur organisasi pada Industri Pengolahan Hasil Hutan Kayu ini dilakukan berdasarkan bentuk kegiatan dari cara pengelolaan dari kegiatan usaha yang direncanakan secara efisien (Gambar 3). Sedangkan bentuk organisasi yang digunakan adalah organisasi garis dan staf, dimana pimpinan biasanya mendelegasikan wewenang kepada para staf sesuai dengan bidang masing – masing untuk memberikan perintah atau instruksi kepada bawahan atas nama pimpinan.
2.      Deskripsi
Deskripsi tugas dan tanggung jawab masing – masing jabatan antara lain :
Ø  Direktur berfungsi sebagai pelaksana kegiatan yang telah ditentukan oleh para pemegang saham. Tanggung jawab Direktur adalah menjalankan roda organisasi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Selain itu direktur bertanggung jawab terhadap pihak luar untuk membina hubungan yang baik dengan mitra bisnis, masyarakat dan pemerintah.
Ø  Manager Produksi, berfungsi mengkoordinasikan sumber daya yang ada pada depertemen produksi dan mengoptimalisasikan produksi, sehingga produksi bisa berjalan efektif dan efisien. Tanggung jawab Manager produksi meliputi pengadaan bahan baku, kelancaran proses produksi dan perawatan alat – alat produksi.
Ø  Manager Umum dan SDM, bertugas mengatur segala kegiatan administrasi dari usaha kayu, Sumber Daya Manusia (SDM)
Ø  Manager Keuangan & Pemasaran, bertugas mengatur  aktifitas Cash Flow (In flow & Out flow) serta aktifitas pemasaran hasil produksi.

3.      Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber daya manusia merupakan bagian dari keseluruhan proses produksi yang menjalankan setiap tahapan produksi, Sumber daya manusia dan tenaga kerja perusahaan dibagi menjadi 2 bagian yaitu tenaga kerja tidak langsung dan tenaga kerja langsung.
Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang secara tidak langsung berhubungan dengan proses produksi, sedangkan tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang secara langsung terlibat dalam proses produksi.
Kebutuhan tenaga kerja untuk 3 ship operasional kurang lebih 250 Orang daya proyeksi 150 Orang laki – laki dan 100 Orang Perempuan. Saat ini baru satu operasional pabrik 3 shift yaitu di Boyler / Kiln Drying,Sawmill, Vacuum berjalan 2 shift & Finger Joint Laminating Board baru 1 Shift.

1 komentar:

  1. PERUSAHAAN DI TEMPAT
    Up : Finance Manager/Hrd
    Contak :081318860902
    Perihal : Penawaran Penerbitan Bank Garansi & Surety Bond


    Degan Hormat
    Terlebih dahulu dalam kesempatan ini perkenankan kami untuk menawarkan proposal penawaran bonding bank guarantee & surety bond untuk penjaminan proyek baik konstruksi / non konstruksi Dan Kami Juga Bisa Bantu Penerbitan Sp2d Akhir Tahun .
    Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

    N/b : - Kami Juga Bisa Membantu Penerbitan Bank Garansi &
    Surety Bond Untuk Perusahaan Berdomisili Di Luar
    JABODETABEK

    Regard's
    Thomas Radofa Putra
    contact Person : 0813 1886 0902

    PT. GLOBAL PERSADA INDONUSA
    Jl. Nangka No.20 Utan Kayu, Kec. Matraman - Jakarta Timur
    Telp. (021) 2962 1873
    Fax. (021) 2962 1878

    BalasHapus